MORTAL KOMBAT 2021 REVIEW : GORE OR LORE

Hola World,

FINISH HIM

Jumpa lagi di tulisan movie review, dan kali ini saya akan menulis review tentang salah satu film yang baru saja tayang minggu lalu dan merupakan salah satu film yang saya tunggu tunggu di tahun 2021 yaitu Mortal Kombat. Mortal Kombat merupakan franchise games yang bisa saya katakan legenda karena sudah hampir 30 tahun sejak tahun 1992 pertama kali game ini dirilis. Games ini menampilkan pertarungan sadis dan penuh adegan kekerasan antara para jagoan dari tujuh dunia untuk mempertahankan dunia mereka masing-masing. Pada tahun 1995 film Mortal Kombat Original dirilis dan film ini langsung menjadi hype di seluruh dunia karena pada saat itu games nya juga baru 3 tahun dirilis dan sedang tenar tenarnya. Tapi untuk film 2021 ini merupakan versi reboot dan sangat berbeda alur ceritanya. Berikut adalah ulasan apa yang saya sukai dan ternyata ada juga yang sangat tidak saya sukai.

Mortal Kombat 2021, disutradarai oleh Simon McQuoid dan produser James Wan. Film ini dibintangi oleh salah satu aktor Indonesia yaitu Joe Taslim, yang menjadi peran Sub Zero yang merupakan tokoh favorit saya di games, saya suka sekali memainkan karakter Sub Zero di games dua puluh tahun yang lalu. Selain Joe Taslim, ada aktor Lewis Tan (Cole Young), Ludi Lin(Liu Kang), dan masih banyak lagi. Film ini sendiri diproduksi oleh Warner Bros, setelah games Mortal Kombat diambil alih oleh Netherealm Studio yang merupakan anak perusahaan Warner Media dan AT&T. Untuk perilisan di Amerika Serikat, film ini dirilis dalam format streaming di HBO Max dan sekaligus juga dapat ditonton di bioskop. Dan berdasarkan info berita terbaru dalam 3 hari sejak 23-25 April 2021 film ini sudah menghasilkan $22.5 Mio dan merupakan film nomor 2 Warner Bros setelah Godzilla vs Kong yang tertinggi dalam penghasilan Box Office dalam minggu pembukaan.

Berikut beberapa review hal yang saya rasa sangat kurang di film ini disamping ada hal menarik menurut opini pribadi saya dan saya kebetulan menonton nya dalam format bioskop dengan menggunakan protokol kesehatan.

Sensor oh Sensor

Sebagai film dengan Rating R atau disebut Red Band, film ini mendapat banyak kritikan pedas oleh netizen Indonesia karena ada sekitar kurang lebih 10 menit jika total digabung bagian yang dipotong oleh Lembaga Sensor Film karena ya tidak sesuai dengan kaidah norma yang ada di Indonesia. Kenapa sih bisa Red Band, ya karena pada film original di tahun 1995 rating film ini adalah PG13 (13 tahun ke atas) sehingga mendapat kritikan pedas dari fans fanatik games. Fatality merupakan sebuah cara untuk menghabisi lawan dalam games dengan cara yang brutal, adegan Fatality tidak ada dalam film tersebut padahal value yang ada di games adalah Fatality yang penuh dengan kekerasan itu. Dengan demikian untuk mendukung fans, film reboot di tahun 2021 dibuat dengan rating Red Band yang penuh dengan darah dan adegan kekerasan tingkat dewa. Di sisi lain juga saya rasa tidak salah juga Lembaga Sensor Film karena pada dasarnya masyarakat Indonesia tidak terbiasa dengan film Red Band yang penuh kekerasan. Alhasil pada saat saya menonton film ini, saya mendengar beberapa suara publik yang menyatakan bahwa film ini tidak menarik terlalu banyak action pack dan kurang dalam cerita ya saya tentu tidak masalah dengan pendapat tersebut, tapi kalau opini saya sendiri sebagai salah satu penggemar games Mortal Kombat, intinya Mortal Kombat adalah action pack yang sangat sadis dan bukan cerita sehingga saya yakin jika dibandingkan dengan opini para penggemar games pasti mereka memberikan pendapat yang sama dengan saya.

Siapa Cole Young

Karakter Cole Young yang mengecewakan

Iya siapa Cole Young, itu yang saya tanyakan dan saya coba ingat ingat apa saya pernah lupa dengan karakter ini di game Mortal Kombat. Peran yang dimainkan oleh Lewis Tan ini sebenarnya kurang begitu pas, apakah karena absennya sang Juara Mortal Kombat dalam kisah games Mortal Kombat yaitu Johnny Cage sehingga tokoh ini dijadikan main character protagonist. Yup spoiler Cage tidak ada di film 2021 walaupun dia menjadi peran utama di film tahun 1995 bahkan di games Cage adalah sang Juara dari Earthrealm. Dari sisi akting Tan sungguh jelek sekali di film ini, ditambah dengan aspek keluarga Cole Young yang menurut saya tidak memberikan efek apa apa pada cerita. Belum lagi dengan kemampuan Cole Young yang menurut saya masih tidak bisa dikomparasi dengan karakter iconic seperti Sub Zero, Liu Kang, maupun Kung Lao. Kemampuan nya hanya mempunyai baju zirah emas yang tahan dentuman dan kedua bilah pisau yang mirip Wolverine, jadi kurang lebih karakter Cole Young tidak memberikan nilai apapun di film ini mohon maaf.

Alur Cerita yang singkat

Saya akui untuk sebuah film adaptasi games itu sangat sulit sekali mempunyai alur cerita yang bagus, begitu juga yang terjadi di Mortal Kombat 2021. Ada beberapa karakter yang sebenarnya sangat powerful tapi setelah difilmkan malah seperti tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Sebagai Contoh adalah karakter Nitara, yang di game merupakan salah satu karakter wanita favorit di games Mortal Kombat, tapi di film ini hanya tampil 5 menit dan perlawanan yang diberikan Nitara ketika melawan Kung Lao juga sangat tidak berguna sehingga saya cukup kasihan dengan penggemar Nitara tetap semangat ya. Selain itu adegan dengan Goro dan Milena juga sangat sedikit dan seperti kurang berkesan. Disamping itu kisah kisah yang berubah dari timeline, seperti Sonya Blade yang tidak mempunyai tanda naga sempat membuat saya bingung dan merubah alur cerita jadi kacau menurut saya.

Demikian 3 hal di atas yang menjadi kekurangan dari film ini menurut pndapat saya. Berikutnya saya akan bahas hal menarik yang menjadi favorit saya di film ini.

Representasi Asia

Max Huang sebagai Kung Lao ternyata aktor Asia Jerman Keturunan Indonesia

Mortal Kombat 2021 lebih banyak aktor Asia dibandingkan dengan film Mortal Kombat 1995. Mulai dari Bang Jota kita yang luar biasa itu sebagai Bi Han Sub Zero, kemudian ada Hiroyuki Sanada sebagai Hanzo Hasashi Scorpion, Tadanobu Asano sebagai Raiden, Chin Han sebagai Shang Tsung, Ludi Lin sebagai Liu Kang, dan Max Huang sebagai Kung Lao. Pokoknya terbaik aktor Asia yang tidak hanya dari China tapi dari Jepang, Singapore, dan Indonesia karena pada dasarnya Mortal Kombat mengambil banyak budaya Asia jadi representasi Asia membuat film ini semakin mantap. Oh iya jangan salah loh ada dua aktor Indonesia di film ini satu adalah Joe taslim dan satu lagi Max Huang yang walaupun adalah orang Asia Jerman dia merupakan keturunan Indonesia dari Sumatera yang sudah bermukim di Jerman.

Kano Win

Di luar ekspektasi, karakter Kano yang merupakan salah satu karakter Antagonis di games Mortal Kombat mendapatkan kesan yang sangat menyenangkan di film ini. Pada film tahun 1995, bahkan Kano sangat tidak berguna tidak mengeluarkan senjata andalan nya yaitu laser di matanya, apalagi Fatality pengambil jantung lawan yang dulu saya ingat pada saat main games bersama temen, dimana temen-temen akan bersorak sorai ketika kami berhasil membuat Fatality Kano yang sangat sadis ini. Selain menjadi figur yang banyak lelucon “recehnya” tapi Kano yang diperankan oleh Josh Lawson melakukan improvisasi yang membuat film ini jadi berkesan dan bahkan aktingnya jauh lebih baik dari lawan main yang lain. Ditambah dengan pertarungan epik nya dengan Reptile dengan ujungnya dia mengucapkan “Kano Win” sambil memegang jantung yang masih berdetak keren sekali!!!

Opening Scene 10 menit Terbaik

Hanzho Hashashi vs Bi Han

Opening Scene di Mortal Kombat merupakan 10 menit terbaik. Indahnya alam Jepang, taman hutan yang damai ditambah sebuah ketulusan hati seorang Hanzo Hasashi yang akan menjadi Scorpion terhadap keluarganya. Kemudian suasana tenang pun berubah dengan suasana penuh darah bergelimpang mayat dimana mana. Adegan ini terinspirasi dari film animasi Mortal Kombat Legends : Scorpion Revenge yang dirilis tahun lalu yang mengisahkan tentang sengketa antara dua klan petarung terbaik yaitu Shirai Ryu (Jepang) dan Lin Kuei (China). Film animasi itu diproduksi oleh Warner Bros Animation dan merupakan salah satu film terbaik Mortal Kombat. Maka tidak salah memilih jalur cerita di film animasi itu untuk diadaptasi di film 2021 ini. Dan pastinya pertarungan antara Bang Jota dan Hiroyuki Sanada epik sekali. Hal ini yang menjadikan 10 menit terbaik film action dalam hidup saya.

All About Jota or Sub Zero

Joe Taslim sebagai Sub Zero sangat memukau

Sudah pada lihat berita premiere film Mortal Kombat 2021 di XXI sangat meriah sekali walaupun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini terjadi karena ada Bang Joe Taslim sebagai representasi Indonesia di film ini. Film ini merupakan kesempatan yang sangat bagus buat aktor laga Indonesia yang terkenal di film Raid ini untuk semakin bersinar di kancah Hollywood. Menurut saya Bang Jota punya potensi untuk menjadi aktor laga kenamaan seperti Hiroyuki Sanada dan bahkan mungkin Jackie Chan atau Jet Lee. Selamat sekali lagi buat Bang Jota aktingnya sebagai pembunuh berdarah dingin Sub Zero patut diancungi jempol. Sukses terus buat Bang Jota.

FATALITY YANG DIRINDUKAN

Fatality Sub Zero yang super sekali!!

Bagi saya yang sudah pensiun jadi gamers begitu nostalgia melihat fatality demi fatality disuguhkan dalam film ini mendapatkan kepuasan tersendiri. Favorit saya adalah Fatality Kano yang mencabut jantung Reptile. Selain itu Fatality Kung Lao dengan topi pedang nya yang membelah Nitara juga sangat ikonik. Belum lagi Jax dengan kepalan tangan besi baja nya yang mampu menghancurkan tulang manusia dengan menghancurkan kepala Reiko. Kedua terbaik selain Kano menurut opini saya adalah jatuh kepada Fatality Sub Zero alias Bi Han alias Bang Jota yang merubah tangan Jax menjadi es dan bumm… patah berkeping keping. Benar benar Flawless Victory.

Demikian 3 hal yang saya tidak sukai dan 5 hal yang saya sukai dari Mortal Kombat 2021

KESIMPULAN NYA : GORE OR LORE

Jadi bagaimana menurut pendapat kalian, apakah kalian lebih suka adegan aksi yang luar biasa tanpa cerita (Gore) atau diselingi dengan cerita menarik (Lore). Kalau saya sudah jelas pasti akan ikut Gore karena ini film adaptasi Games yang sulit sekali untuk dibuat improvisasi cerita biarkan mengalir dengan action pack seperti di Games. Dan sebagai penggemar games ini di masa lampau, saya sangat puas dengan film ini jika bisa memberikan score saya akan pilih 8/10 untuk film ini. Walaupun harus saya akui peran cerita itu penting dalam membentuk film ini menjadi sebuah universe. Berkaca dari Marvel, Star Wars, DC, Harry Potter dan franchise lain nya untuk menjadikan suatu brand itu menjadi sebuah universe pondasi cerita memang harus mulai dibangun. Dengan info dari Warner Bros bahwa film ini akan dibuat sekuel nya bahkan infonya sampai empat film di tahun tahun depan, mari sama sama berharap semoga di film selanjutnya ada keseimbangan antara Gore dan Lore.

Terima kasih sudah membaca review ini bagaimana menurut pendapat kalian silahkan beri komentar di kolom komentar. Dan untuk berikutnya saya akan review film menarik lain nya Terima kasih dan sampai jumpa.

Penilaian Mortal Kombat 2021 di Rotten Tomatoes

FLAWLESS VICTORY

Ferdi Cullen