Taipei, Mei 2014
Perjalanan saya ke Taiwan merupakan solo trip saya yang ke 3, dan jika dihitung sudah 3 tahun yang lalu, saya baru sadar bahwa saya belum buat cerita tentang perjalanan saya ke Taipei sebuah kota rasa Asia yang begitu bersih, indah dan modern sehingga menjadikan kota ini begitu berkesan di hati saya. Sebelumnya saya sudah pernah menuliskan kisah keindahan Yehliu Geopark salah satu kota Nelayan kecil di luar Taipei dengan taman batu karang yang sangat indah silahkan Anda cek disini. Nah cerita berikut ini khusus kesan saya ketika berada di Taipei yang menurut saya adalah Beautiful Island atau The Formosa Island (bahasa Portugis)
Berhubung perjalanan nya sudah 3 tahun lalu di tahun 2014 saya sedikit lupa dengan tips dan angkutan umumnya jadi saya akan ceritakan secara general saja terutama dokumentasi yang saya abadikan ketika berada di negara ini. Perjalanan dimulai ketika saya tiba di Bandara Taoyuan setelah melalui perjalanan kurang lebih 4 jam dari Kualalumpur dengan menggunakan Air Asia.
Bandara Taoyuan sangat luas dan ternyata tidak kalah dengan Changi Airport Singapore atau KLIA kesan pertama saya pikir akan menjadi bandara yang biasa saja ternyata jauh lebih bagus dan sangat indah. Setelah tanya sana sini akhirnya saya mengunakan transportasi bus untuk menuju Taipei Main Station, nah di bandara ini tidak ada MRT penghubung jadi mau gak mau satu-satunya transportasi ke kota adalah dengan menggunakan Bus dengan harga NT 125 selama perjalanan 1 jam busnya seingat saya sangat nyaman dan bagus. Setibanya di Taipei Main Station sudah pukul 24.00 PM sehingga saya agak kesulitan ketika itu mencari hotel saya, jarak dari hotel ke Main station hanya 600 M dengan mengunakan Maps dari google eh ternyata saya tiba dengan hanya berjalan 10 menit nama hotelnya juga tertera tinggi ketika kita keluar dari stasiun sehingga bisa tiba di hotel Lio dengan baik.
Chiang Kai-Shek Memorial Hall
Pastinya untuk tempat wisata saya mencari apa sih landmark dari Kota Taipei , berdasarkan aplikasi Tripadvisor Chiang Kai Shek Memorial Hall ini adalah salah satu landmark terbaik di kota ini. Chiang Kai Shek adalah presiden pertama Taiwan sama hal nya dengan Sukarno kalau di Indonesia atau Attaturk di Turki. Karena jasanya yang begitu besar terhadap rakyat Taiwan maka dibangun sebuah monumen yang khas sekali Chinese dan ini merupakan salah satu monumen yang paling keren yang saya lihat.
Ada dua gerbang yang dapat Anda lalui untuk dapat masuk ke Chiang Kai-shek Memorial Hall. Kedua gerbang berada disisi utara (Xinyi Road) dan selatan (Ai Guo East Road). Bangunan Chiang Kai-shek Memorial Hall dibangun sarat dengan filosofi dan nilai-nilai kebudayaan China. Hal itu dapat dilihat dari arsitektur bangunan yang didesain secara matang. Monumen itu sendiri dibangun menggunakan batu marmer putih. Atapnya berbentuk segi delapan dan diberi warna biru. Delapan sisi pada atap melambangkan angka 8 yang dalam filosofi Cina merepresentasikan kelimpahan rejeki dan nasib baik. Sementara warna biru pada atap melambangkan langit yang terang dan berwarna biru. Halaman di sekitar monumen ditanami dengan bunga berwarna merah. Secara keseluruhan, gabungan warna putih, biru dan merah merupakan simbol ekspresi semangat kebebasan, persamaan dan persaudaraan yang tercermin di bendera nasional China.
Di dalam monumen terdapat patung Bapak Chiang Kai-shek dan ada pertunjukan Changing Guard juga loh di sini, kala itu pertunjukan tersebut merupakan pertama kali nya saya melihat changing Guard. Tentunya acara Changing Guard yang dilakukan setiap jam 11.00 ini merupakan pertunjukan favorit turis.
Monumen Memorial Hall ini diapit oleh dua bangunan yang juga sangat terkenal di Taipei yaitu National Theater dan National Concert Hall yang sering digunakan untuk menggelar pertunjukan seni internasional. Chiang Kai-shek Memorial Hall buka setiap hari pukul 9 AM sampai 18.30 PM Anda tidak perlu membayar tiket masuk jika ingin berkunjung ke sini (FREE).
Sun Yat Sen Memorial Hall
Selain Chiang Kai Shek, ada satu memorial hall lain yang ada di kota ini yang menjadi atraksi turis dan sekaligus biaya nya gratis hehehe yaitu Sun Yat Sen Memorial Hall.Sun Yat Sen Memorial Hall dibangun untuk mengenang Dr. Sun Yat Sen. Dr. Sun Yat Sen adalah presiden pertama Republik Rakyat Cina yang mendapat julukan “The Founding Father” Republik Cina. Beliau mempunyai peran penting dalam revolusi demokrasi di Republik Cina. Dr. Sun dikatakan sebagai salah satu pemimpin terhebat pada masa Cina modern. Walaupun sudah tidak bergabung dengan Republik China namun pengaruh dari Dr. Sun Yat Sen masih begitu terasa di kalangan rakyat Taiwan,
Sedikit berbicara mengenai Sejarah, Taiwan dengan nama negara Republik Tiongkok memisahkan diri dengan Republik Rakyat China setelah pendudukan komunis di tahun 1912 setelah Presiden Dr. Sun Yat Sen meninggal dunia, jadi ada perang saudara ketika itu dan akhirnya Taiwan pun memisahkan diri dimana Presiden berikutnya Republik Tiongkok adalah Chiang Kai Shek sedangkan Republik Rakyat China adalah Mao Zedong dan menjadikan negeri China Daratan sebagai era komunis sehingga dapat dikatakan paham komunis tidak pernah ada di pulau ini. Sekilas info sejarahnya seperti itu jadi jangan disamakan ya antara Republik Rakyat China yang beribukota Beijing dan Republik Tiongkok yang beribukota di Taipei.
Pertunjukan pergantian pasukan jaga dilaksanakan di pintu depan Memorial Hall. Sebelum Anda masuk ke dalamnya, Anda akan menemukan patung tokoh legendaris Dr. Sun Yat Sen. Tapi karena saya sudah tiba agak kesiangan jadi saya melewatkan prosesi tersebut. Di dalam gedung Sun Yat Sen Memorial Hall terdapat perpustakaan dengan koleksi lebih dari 1 juta eksemplar. Selain itu, Memorial Hall ini memajang barang-barang yang berhubungan dengan sejarah Dr. Sun Yat Sen. Jika Anda ingin berkeliling, terdapat banyak diorama berbahasa Inggris.
Nah yang paling saya sukai adalah di Memorial Hall ini ada sebuah lapangan tempat bermain anak-anak wah menarik sekali pokoknya dan satu lagi di sini ada view Taipei 101 salah satu menara tertinggi di dunia yang berada di Taiwan. Kokoh sekali Taipei 101 terlihat dari tempat ini, benar-benar melambangkan bahwa negeri ini adalah negeri yang sangat powerful.
Taipei 101
Nah ini dia nih bangunan yang paling terkenal di Taipei dan merupakan lambang kekuatan Taipei. Taipei 101 merupakan tower tertinggi di dunia pada tahun 2014 dia merupakan tower tertinggi ke 4 di dunia setelah Burj Al khalifa, Shanghai tower , dan Menara al bait Mecca. Yang paling saya sukai adalah liftnya jangan lupa untuk mencoba sensasi lift tercepat di dunia di sini jika anda berkunjung kemari. Gedung yang disebut 101 karena memang terdapat 101 lantai di gedung ini, kemudian gedung ini juga terintegrasi dengan mall sehingga bagi yang hobi belanja bisa coba berbelanja di mall ini.
Tadi saya sudah singgung mengenai lift tercepat di dunia, jadi salah satu atraksi dari Taipei 101 adalah mengunjungi view dari salah satu menara tertinggi ini, untuk mencapai lantai tertinggi dengan ketinggian 1667 kaki hanya memerlukan waktu 37 detik yup 37 detik saja. Sebelum anda mencoba lift tersebut anda harus membayar tiket terlebih dahulu di lantai 5 dengan biaya yang memang sangat mahal sih menurut saya yaitu NTD 450 setara 170 ribu rupiah namun hasilnya menurut saya worth it banget kok.
Namun ngantri nya yang lumayan boring saya saja dari mulai beli tiket sampai dengan masuk dalam lift membutuhkan waktu 2 jam huhuhu apalagi kalau udah hari libur wah bisa sampai 2.5-3 jam gitu di antrian saja. Setelah lama ngantri dan di dalam lift langsung gak berasa tapi agak sedikit menggangu ke kuping sih tapi gak parah lah cuman sedikit saja dan ketika sudah sampai langsung normal kembali. Untuk lantai berikutnya ada tangga yang yang bisa kita naiki dan hanya sampai ke lantai 91, 10 lantai lainya adalah lantai yang restricted karena berisi alat komunikasi atau mesin server. Setelah sampai di lantai 89 pemandangan nya juga sangat bagus di tempat ini, jika ingin merasakan suasana atap dengan sepoi angin nya silahkan ke lantai 91. Selain pemandangan di lantai 89 juga banyak diorama kisah pembangunan Taipei 101 kemudian juga view di sini bisa dilihat dengan 360 degrees loh. Setelah itu kamu bisa ke lantai 88 mengunakan tangga aja di sini banyak toko souvenir dan cafe namun dengan harga yang aduhai mahal loh.
Oh iya selain lift nya yang masuk sebagai lift tercepat di dunia versi Guinness Books of Record, yang saya sukai dari Taipei 101 ini adalah akses menuju ke tempat ini menggunakan shuttle bus gratis jadi jika anda mau ke mari sebaiknya periksa beberapa shuttle bus gratis berikut :
- MRT Stasiun Taipei City Hall, dan dari sini disediakan shuttle bus gratis tersebut. Begitu tiba di stasiun MRT, naik ke lantai lobby mal ini, dimana dapat Anda temui counter Visitor’s Information. Tinggal tanya dimana tempat menunggu shuttle bus, dan nanti begitu keluar dari exit tersebut, langsung menuju ke pinggir jalan raya dan lihat garis dan tulisan pemberhentian bus Taipei 101 (di trotoar).
- MRT Jiannan Station, dimana juga sangat terkenal karena kalau mau ke Shilin Night Market, kita juga harus menuju ke stasiun ini. Ambil exit yang sama untuk Shilin Night Market dan nanti setelah keluar gedung MRT, antri di sisi kanan dimana ada beberapa halte bus kecil menuju ke Taipei 101.
Setelah puas menelusuri pemandangan 360 degress tersebut kita pun kembali ke Mall di lantai 5 dengan menggunakan lift biasa ya lift biasa karena jumlahnya relatif lebih banyak jadi hanya pada saat kita naik saja menggunakan lift paling cepat tersebut. Tapi saya bersyukur sih karena gak harus menggunakan lift cepat itu karena gak mesti ngantri kayak sebelumnya pada saat naik, dan turunya juga gak begitu lama kok antara lantai 89 ke 5 hanya memerlukan waktu 2-3 menit saja. Saya pun turun dengan perasaan puas worth it lah dengan biaya yang sudah saya keluarkan untuk atraksi ini
Huashan 1914 Creative Park
Setelah menelusuri Taipei 101 saya menemukan sebuah tempat yang sebenarnya tidak masuk ke dalam itinerary dimana pada awalnya sih saya jujur nih…. nyasar eh malah menemukan sebuah tempat yang dari namanya Creative Park, bener bener kratif loh.
Huashan Creative Park adalah pusat kebudayaan di Taipei. Taman tersebut merupakan kombinasi dari pusat seni, pusat kuliner sekaligus bernilai sejarah tinggi. Mulanya dibangun oleh Jepang pada awal abad ke 20 dan digunakan sebagai pabrik produksi anggur. Bahkan sempat menjadi produsen anggur terbesar selama tahun 1920 an. Oleh sebab itu terlihat begitu banyak barak-barak yang rupanya adalah barak-barak anggur di era Jepang menguasai Taiwan
Kawasan ini menurut saya instagramable sekali, banyak spot foto yang menarik bagi yang hobi selfie dan wefie di sekitar sini. Selain banyak street art nya kawasan ini juga menjadi tempat beberapa galeri Seni dan ajang kreativitas anak anak muda di Taiwan, selain itu dilengkapi juga dengan resto dan cafe. Saya betah banget di sini karena suasana nya yang tenang sekali. Saya memperhatikan banyak anak muda yang sudah selesai bekerja bersama pasangan nya bersenda gurau bahkan nongkrong after office hour di wilayah ini.
Bahkan saya sempat menemukan cafe Dejavu yang dimiliki oleh Jay chou, Jay Chou merupakan salah seorang artis rap asal Taiwan dan belakangan ini merambah dunia akting di Hollywood. salah satu filmnya yang saya sukai adalah Green Hornet sebagai Kato. Namun setelah saya perhatikan saya baru menyadari rupanya barak-barak anggur tersebut lah yang dibuat cafe-cafe tersebut, benar-benar kreatif sekali ya mereka ini.
Area Huashan Creative Park dibuka selama 24 jam. Lokasi tepatnya berada di Section 1, Bade Road, Zhongzheng District, Taipei. Saat singgah di sana, saya serasa dibawa kembali ke masa lalu melalui bangunan-bangunan tuanya namun dengan konsep yang lebih futuristik.
Ximending
Jika Tokyo punya Shibuya yang sangat sibuk dengan keramaian nya maka sebenarnya Taipei juga punya satu distrik yang terkenal dengan keramaiannya yaitu Ximending. Distrik ini sangat dekat dengan kawasan Taipei Main Station, anda bisa berhenti di Ximending MRT Station untuk sampai ke distrik ini.
Setelah keluar dari MRT maka kita akan berjumpa dengan sebuah bangunan tua yang berbentuk oktagonal dan sangat cantik sekali. Gedung tersebut adalah Red House, yang merupakan gedung peninggalan dari Jepang hampir mirip dengan gedung di Huashan Park, namun gedung yang satu ini arsitekturnya salah satu yang terbaik di Taipei.
Red House ini didirikan oleh Jepang sebagai tempat berdagang awalnya, yaitu pada tahun 1908 kemudian setelah Jepang meninggalkan Taipei gedung ini dialihkan fungsinya sebagai teater atau tempat seni pertunjukan opera. Namun sejalan dengan perkembangan dunia barat dengan perfilman nya sedikit demi sedikit seni pertunjukan mulai ditinggalkan banyak masyarakat Taiwan dan bahkan menurut sejarah bangunan ini sempat terbakar di tahun 2000. Namun syukurnya bangunan ini kembali dilestarikan oleh pemerintah dan dianggap sebagai bangunan bersejarah. Saat ini bangunan ini dijadikan aula terbuka untuk pergelaran apa saja baik oleh muda mudi Taipei maupun hiburan masyarakat.Kawasan Ximending sendiri merupakan kawasan pusat perbelanjaaan jadi bagi anda yang hobi belanja wajib nih kunjungi kawsan ini rata-rata toko di kawasan ini buka sampai dengan pukul 21.00 PM.
Shilin Night Market
Taipei merupakan surganya night market, ada banyak sekali night market di kota ini. Namun karena keterbatasan waktu saya hanya mengunjungi satu night market yaitu Shilin Night Market. Saya sangat berkesan ke Night Market ini karena unik menurut saya dan kebetulan pada saat saya ke sana saya sangat memfavoriti makanan khas Taiwan yang sedang booming di Indonesia yaitu Large Chicken dengan brand Shilin jadi agak kebetulan sih menurut saya.
Shilin merupakan night market terbesar di Taipei, toko yang terdapat di sini menjual berbagai macam barang mulai dari pakaian, makanan, suvenir, dan juga mainan.Tujuan utama para turis kemari adalah ingin mengunjungi kuliner yang terdapat di night market ini. Shilin Market merupakan surga bagi pencinta kuliner, banyak sekali street food yang sangat menggoda anda mulai dari Large Chicken XXL yang sangat besar tanpa dipotong, kemudian berbagai macam seafood seperti cumi dan lainya. Untuk bisa mencapai Night Market ini anda bisa berhenti di stasiun MRT Jiantan dan nikmati kuliner khas Taiwan yang sangat lezat tersebut.
Longshan Temple
Kuil Mengjia Longshan terletak di distrik paling tua di Taipei. Kuil ini dibangun sekitar tahun 1738 oleh kaum Fujian yang membuatnya menjadi salah satu bangunan tertua di Taipei. Dibangun sebagai dedikasi terhadap dewi Guanyin (dewi welas asih). Nama Longshan mempunyai arti Gunung Naga dan merupakan kuil tertua yang ada di Taipei.
Kuil ini menjadi pusat spiritual bagi orang-orang di sekitar propinsi Fujian. Kuil ini terbagi menjadi tiga bagian, bagian depan, bagian tengah dan belakang. Jika Anda berkunjung bukan dalam rangka berdoa, Anda dapat menikmati keindahan arsitektur dan ornamen-ornamen yang menghiasi kuil Longshan ini yang menurut saya hampir mirip dengan kuil yang ada di Singapore kalau tidak salah yaitu Buddha Toothrelic Temple
Taipei Zoo and Maokong Gondola
Hari terakhir saya di Taipei saya gunakan untuk mengunjungi tempat yang paling jauh di Taipei. Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik mengunjungi Kebun Binatang namun karena penasaran dengan Panda saya pun berkunjung ke kebun binatang yang merupakan kebun binatang terbesar se Asia yaitu Taipei Zoo
Taipei Zoo dapat dicapai dengan menggunakan MRT Muzha Line menuju Taipei Zoo Station dan merupakan tempat yang menjadi kebanggan masayarakat Taipei loh. Taipei Zoo buka setiap hari pukul 9 pagi sampai 5 sore, tiket masuk juga sangat murah yaitu NT 5 atau sekitar 3 ribu perak rupiah Indonesia loh. Untuk kebun binatang dengan luas 165 hektare ini termasuk murah menurut saya.
Karena sangat luas saya tidak sempat mengelilingi semua atraksi, atraksi satu-satunya yang saya lihat di sini adalah Panda, ya memang panda ini lucu banget dan itu adalah pertama kalinya saya melihat Panda loh jadi sangat berkesan sekali. Oh ya kisah nya sudah pernah saya tulis di sini.
Selepas dari Kebun Binatang saya pun melanjutkan perjalanan saya ke sebuah Gondola yang menghubungkan antara Taipei dengan kawasan pegunungan bernama Maokong Mountain. Harga tiket untuk Gondola adalah NT 50 untuk pulang pergi sedangkan jika anda ingin pergi saja bisa dengan harga NTD 30. Lama perjalanan adalah kurang lebih 15 menit dan ada beberapa stasiun juga yang dia akan berhenti, nah salah satu nya adalah stasiun di Taipei Zoo namun saya tidak melalui stasiun tersebut saya langsung di stasiun utamanya yang saya lupa namanya. Setelah membeli tiket dengan Reguler Cabin (ada juga Crystal Cabin) dan dengan jarak tempuh 4 KM saya pun tiba di kawasan Pegunungan Maokong.
Kawasan Maokong ini sangat dingin dan benar-benar saya tidak menyangka bahwa akan sedingin ini. kawasan ini terkenal dengan tanaman dan minuman teh nya. Di sekitaran stasiun gondola terdapat banyak cafe dan resto yang punya panoramic view kemudian ada juga yang suka trekking dapat menikmati downhill di tempat ini.
Ada sebuah peristiwa menarik ketika saya berkunjung ke Maokong ini yaitu dikarenakan cuaca pada saat saya hendak kembali ke Taipei Zoo tiba-tiba ada pengumuman bahwa Gondola tidak beroperasi, jadi para pengunjung diminta untuk menunggu bus yang sudah disediakan wah bertanggung jawab sekali ya mereka saya suka dengan konsep layanan mereka. Sembari kami menunggu tersebut kami dihibur oleh para pegawai waduh mereka ramah sekali dan menanyakan kepada kami perihal apa yang kami sukai dari Taiwan dan banyak juga mendapat kisah menarik tentang sejarah Taiwan terima kasih banyak deh pokoknya dengan Maokong Gondola.
Nah demikian kisah saya di Taipei yang menurut saya sangat indah masih banyak sekali tempat pariwisata terutama alam nya di negeri pecahan China Daratan ini yang bisa dikunjungi. Tiga tahun memang waktu yang sangat cepat ya tapi kesan nya itu akan bertahan selamanya. Semoga anda terhibur dengan tulisan saya nantikan kisah selanjutnya ya. Keep Travelling Guys