Freemasonry tried to define a new set of moral and spiritual value
Hello World,
Merebaknya pandemi covid 19, apakah kalian pernah mendengar teori konspirasi. Mungkin salah satu teori yang kalian dengar adalah keterlibatan Freemason terhadap situasi pandemi ini. Walaupun penuh dengan konspirasi, atau pun pemberitaan negatif, komunitas yang menurut National Geographic digolongkan sebagai The Oldest Secret Societies ini sudah berumur 3 abad dan akan tetap bertahan.
Pada saat kunjungan saya ke London di bulan Januari 2020 lalu, saya berkesempatan untuk berkunjung ke Freemason Hall United Grand Lodge of London. Ini adalah museum dan sekaligus perpustakaan yang membahas lengkap tentang seluk beluk Freemason. Bangunan yang didirikan pada tahun 1933 ini menggunakan rancangan arsitektur Art Deco yang sangat indah sekali. Selain kita bisa mempelajari tentang Freemason kita juga bisa menikmati keindahan Art Deco bangunan ini yang unik dan berbeda dibandingkan dengan bangunan lain yang ada di London.
Terus terang saya pertama kali mendengar tentang Freemason pada saat membaca buku berjudul Jacatra Secret yang ditulis oleh Rizky Ridyasmara dan merupakan buku favorit saya. Di buku itu plot nya mirip sekali dengan plot yang dibuat oleh Dan Brown. Begitu juga saya suka membaca blog sejarah historiaid yang banyak membuat artikel tentang Fremason di Indonesia. Intinya adalah pada jaman dahulu kala di Indonesia pernah ada Freemason sebelum akhirnya dilarang di Indonesia. Setelah mendengar kisah kisah tentang Freemason ini membuat saya penasaran. Pada waktu saya di US saya sempat ke Masonic Temple yang ada di Philadelphia, dan kemudian saya juga pernah ke Virginia Masonic Lodge di dekat DC (tempat biasanya George Washington presiden pertama Amerika mengadakan pertemuan Freemason), dan di sekitaran kampus saya juga ada sebuah loji kecil yang sering saya lewati ketika pulang dari kampus, sedikit demi sedikit setelah berkunjung ke tempat tempat itu saya mulai paham dengan Freemason ini. Namun yang di London ini benar benar luar biasa, saya sangat kagum sekali dan saya bertujuan menulis tentang Freemason Hall ini hanya ingin mengabadikan pengalaman kunjungan dalam bentuk tulisan.
Freemason Hall di London ini dengan alamat 60 Great Queen Street, WC2B 5AZ. Terletak di tengah kota London, dan kita bisa ke sini dengan berhenti di stasiun tube terdekat yaitu Covent Garden, dan jalan kurang lebih 800 m untuk sampai ke gedung ini. Buka dari jam 10 pagi sampai 5 sore dan tidak dipungut biaya apapun untuk masuk ke museum ini, dan terbuka untuk semua kalangan dari seluruh dunia, jadi anda tidak harus menjadi anggota Freemason untuk masuk ke museum ini. Berikutnya ada free guided tour juga mulai pukul 11- 4 sore tapi karena saya tiba jam 4.15 saya ketinggalan dan karena tidak ada cukup orang untuk tour di jam 4 sore resepsionis menginformasikan bahwa tur terakhir jam 2 siang. Tapi tidak masalah bagi saya dengan mengambil brosur saya siap menjalani museum ini sendirian. Tidak terlalu luas memang, padahal bangunan nya sangat luas karena ada beberapa tempat yang ditutup mungkin tempat yang rahasia, jadi jika ingin berkunjung kemari 45 menit saja sudah cukup.
Setelah melalui pemeriksaan tas dan scanning yang dilakukan oleh security ketika masuk ke hall, saya langsung bergegas ingin sekali ke perpustakaan nya yang saya baca sangat menarik dan indah, namun sayang sekali perpustakaan dan South Gallery tutup dan cukup kecewa juga, saya jadi berdoa mudah mudahan bisa kembali lagi dan saya bisa mampir ke perpustakaan nya. Akhirnya saya menuju ke satu satunya Gallery yang bisa dikunjungi yaitu North Gallery. Galeri ini menampilkan semua barang hasil koleksi Freemason sejak tahun 1775 atau kurang lebih sudah 3 abad sampai sekarang. Hmm bisa dikatakan museum ini cukup konvensional tidak sekeren British Museum, karena koleksinya ditaruh dalam kotak kaca yang berjejer dengan sangat rapih, koleksi yang dipamerkan ada buku-buku abad ke 17, dan artefak yang berkaitan dengan Freemason yang sudah diberikan tanda lambang Freemason yaitu “mata” dan “jangka”. Setelah membaca beberapa informasi yang ditulis di museum ini, segera menghilangkan segala macam perspektif bahwa mereka adalah sebuah secret societies apalagi sampai membuat konsipirasi, yang sebenarnya adalah kegiatan mereka di bidang sosial mulai dari charity (pengumpulan dana), pembangunan sekolah, sampai memberikan bantuan sosial kepada orang yang membutuhkan.
Artefak yang cukup menarik perhatian adalah hadiah dari Freemason kepada Raja George IV yaitu sebuah kursi biru besar yang sangat indah sekali. Sang Raja merupakan raja British Monarch pertama yang menjadi anggota Freemason, dan kursi ini dibuat dengan ukiran simbol freemason.
Simbolisme atau Symbology adalah hal yang penting di Freemason, selain kita bisa melihat koleksi dari artefak Freemason, coba perhatikan sekeliling pada saat melintasi hall dan lorong lorong. Segala bentuk simbol seperti yang dijelaskan pada Buku Rizky atau artikel artikel di historia id ada di sini. Mulai dari lambang berbentuk bintang lima dan enam banyak sekali ditemui di setiap ruang, Bintang berujung lima, ‘pentalpha’, mewakili lima hal penting dalam persekutuan Masonik yang merupakan simbol kesempurnaan dan alam semesta. Pentalpha juga merupakan lambang kuno keberuntungan dan kesehatan. Dan tentunya ada juga lambang bintang David di sini yang merupakan lambang yang ada di Solomon Temple.
Kent Room sebagai tempat pertemuan rahasia para Freemason menjadi tempat favorit saya di museum ini. Kent Room ini terdapat di ujung North Gallery. Sebenarnya ruang ini hanya bisa dilihat di depan pintu yang dilapis kaca, karena tidak boleh dimasuki. Melihat ruangan yang menjadi tempat prosesi upacara para anggota Freemason setiap ada pertemuan rahasia mereka ini benar benar membuat saya takjub. Ruangan nya sangat lengkap dengan susunan yang telah diatur berabad abad, dimana ada kursi biru tempat para anggota yang masih baru sampai kursi khusus untuk sang Master Mason (ini adalah tingkat tertinggi untuk anggota Freemason).
Dan hanya sampai di situ saja jadi memang museum nya sangat kecil sekali, selain galeri kalian juga bisa berkunjung ke Gift Shop yang menjual berbagai pernak pernik dan buku tentang Freemason, saya sempat membeli salah satu buku di sini. Secara keseluruhan tempat ini sangat direkomendasikan bagi anda yang mengetahui dasar dasar tentang Freemason, tapi bagi anda yang tidak paham mungkin akan terasa membosankan. Namun perjalanan saya ke sini semakin mengasah pengetahuan sejarah saya terutama yang berkait dengan Society favorit saya ini.
Demikian tulisan ini jika ada pertanyaan atau komentar silahkan untuk menuliskan di kolom komentar. Dan jangan lupa juga unttuk memberikan like kepada tulisan saya ini. Nantikan kisah dan tulisan berikutnya terima kasih.
Ferdi Cullen