Edinburgh Kota Seribu Kastil Part 2

Hola World

Apa kabar? semoga semua pembaca blog ini dalam keadaan sehat dan bahagia selalu. Pada episode sebelumnya, saya sudah menuliskan pengalaman liburan atau petualangan saya ke destinasi di Skotlandia tepatnya di kota Edinburgh, beberapa tempat sudah dijelaskan pada tulisan tersebut seperti Calton Hill, dan Royal Mile.

Untuk bagian kedua ini saya akan menceritakan masih kisah perjalanan saya di Edinburgh dengan free walking tour bersama City Explorers. Bagi yang belum sempat baca episode 1 silahkan bisa diklik di sini. Dan perjalanan saya ke Edinburgh dilakukan pada bulan Januari 2020 tepatnya 8 bulan lalu.

Masih Seputaran Royal Mile

Perjalanan tur dimulai di Royal Mile, dimana si Guide menuju ke salah satu bangunan yang saling bersebelahan yaitu St. Giles Cathedral dan Parliament Square. St. Giles Cathedral adalah salah satu katedral Katolik tertua yang ada di Edinburgh, bangunan nya menjadi ikon kota ini jadi kalau mau berfoto dengan latar belakang Edinburgh saya sarankan dengan latar belakang gereja ini. Apalagi menara gereja yang berbentuk mahkota ini sangat ikonik dan unik. Gereja ini sendiri dibangun di tahun 1124 dan selesai pada tahun 1495.  Untuk masuk ke dalam gereja biaya nya gratis tapi akan lebih baik jika anda memberikan sumbangan seikhlasnya. Menariknya, bangunan gereja ini penuh dengan kaca  patri yang indah sekali, arsitekturnya sangat neo-gothic. Tepat di sebelah nya ada Parliament Square adalah tempat berbentuk L shaped squares yang terletak di belakang dari St. Giles Cathedral. Ini adalah gedung parlemen yang digunakan pada abad ke 17 sampai akhirnya parlemen Skotlandia dipindahkan ke gedung parlemen baru di dekat Palace Holyrood House di ujung Royal Mile arah selatan.

St Giles Cathedral, saya suka dengan menaranya yang mirip mahkota

Ada cerita menarik di balik Parliament Square, yaitu rupanya tempat parkir yang berada di depan Gedung Parlemen lama ini menyimpan sebuah rahasia. Rahasianya adalah di sini ada tempat dimakamkan nya salah satu reformis Gereja di Skotlandia bernama John Knox. Makamnya sekarang menjadi sebuah tempat parkir dan silahkan dicari di nomor parkir 23. Dan disitu ada sebuah tulisan tentang makam John Knox. Info si Guide memang John Knox pada saat meninggal sangat ingin sekali dimakamkan dekat dengan St. Giles Cathedral

Parliament Square di belakang St.Giles Cathedral
Tempat parkir nomor 23 yang merupakan tempat dikuburkan nya John Knox

Saat nya menuju ke Lawn Market, di tempat ini adalah tempat paling tua di Edinburgh, sering disebut juga sebagai Lady Stairs Close, ada satu museum yang bernama Writers Museum di wilayah ini. Dan pada saat ke sini saya baru sadar ternyata di Edinburgh ini ada jalan jalan pintas seperti gang tapi dibuat dengan menggunakan tangga, jadi jika anda ingin ke Edinburgh sepertinya anda harus rajin rajin naik tangga karena jalan pintas antara satu jalan ke jalan lain dihubungkan oleh tangga yang cukup panjang juga, jadi mau pilih mana lebih cepat naik tangga atau melalui jalur biasa yang lebih lama semua ada pada anda.

The Writers Museum salah satu bangunan tertua di Edinburgh
Ini dia salah satu jalan pintas untuk ke Castle Hill via Lady Stairs

Castle Hill dan Edinburgh Castle 

Dengan menaiki kurang lebih 20-30 anak tangga dari Lawn Market tepat di sebelah Writers Museum atau disebut Lady Stairs Close ini benar benar tangga ajaib ya, simsalabim kita sampai di Castle Hill. Padahal kalau jalan kaki dari St. Giles Cathedral ke Castle Hill bisa berjarak 1km sihir bukan. Itulah hebatnya tata kota Edinburgh dimana dengan tangga anda bisa kemana mana dengan cepat, saya saja selama 3 hari di kota ini tidak menggunakan transportasi umum saya hanya pakai kaki ikutin orang lewat tangga antah berantah alhamdulillah tidak pernah tersasar.

Lady Stairs, jalan pintas dengan mengunakan tangga siap siap naik tangga ya gaes

Cukup tentang Royal Mile, sekarang saya akan ceritakan tentang Castle Hill  yang merupakan 1/4 jalan dari Royal Mile, tempatnya keren sekali banyak sekali bangunan gothic, dan di sini tempat dimana kalian bisa melihat seorang pria mengunakan kain rok kotak kotak sebagai celananya yang membawa Bagpipe, dan kemudian meniupkan nya sehingga banyak sekali turis terpukau, mendokumentasikan nya dan kadang ingin berfoto bersama nya. Jangan lupa ya kalau sudah foto bareng atau memfoto dia kasih sedikit donasi 1 pound saja sangat berharga sekali buat dia.

Castle Hill
The Skirt Man with the bagpipe

Dari Castle Hill, kita langsung bisa melihat semacam BENTENG di atas gunung ya itu adalah Edinburgh Castle. Sebuah istana keangungan raja dan ratu skotlandia bertahta. Namun masuk ke dalam biayanya mahal sekali kurang lebih 16 Pound. Jadi agak berpikir tiga kali saya masuk, insyaallah kalau ada rejeki lagi saya mau ke Edinburgh dan masuk ke sini Amin. Jadi di sini lah raja raja seperti William Wallace dan Robert The Bruce sebagai raja raja awal Skotlandia bertahta sampai Queen Marry Stuart of Scotts sebelum akhirnya menjadi satu dengan Royal British tahun 1603 di masa meninggalnya Ratu Elizabeth I of England  yang tidak punya pengganti, dan digantikan oleh anak sepupunya Ratu Marry Stuart of Scotts yang bernama James VI of Scotland yang kemudian menjadi James I of England yang menyatukan Scotland dan England menjadi United Kingdom, dramatis ya sejarahnya.

Edinburgh Castle, benteng sekaligus istana para raja dan ratu skotlandia

Edinburgh Castle juga tempat yang bagus untuk melihat bird view dari kota Edinburgh selain Calton Hill. Tapi terus terang aku lebih suka melihat yang di Calton Hill ya. Namun tempat ini sangat pantas dikunjungi selama di Edinburgh bahkan ada beberapa travel blogger bilang kalau tidak berfoto di sini belum ke Edinburgh.

Victoria Street and Grassmarket

Sudah pada nonton film Netflix berjudul Eurovision belum? tentang perjuangan dua orang yang berasal dari Iceland mencapai impian dengan mengikuti kontes musik legenda Eurovision. Setting acara Eurovision di film tersebut berlokasi di Edinburgh, dan ada satu adegan dimana Lars dan Sigrit (tokoh utama di film) yang menaiki mobil di Victoria Street yang akan kita ceritakan selanjutnya ini.

Victoria Street, tempat syuting nya Eurovision Netflix dan mirip Diagon Alley Harry Potter juga kan

Melewati Tabooth Church di Castle Hill, sang guide mengajak kami ke Victoria Street. Victoria Street ini jalan nya memang tidak terlalu besar, tapi suasana warna warni toko di sepanjang jalan ini pasti mengingatkan anda akan sesuatu. Iya benar sekali Diagon Alley di buku Harry Potter. Seperti yang sudah saya informasikan bahwa JK Rowling pernah tinggal cukup lama di Edinburgh dan mendapatkan beberapa hal di kota ini yang menjadi inspirasi buku Harry Potter.

Grassmarket, tepat diujung Victoria Street

Victoria Street jalan yang menghubungkan antara Lawn Market, Castle Hill, dan Grass Market ini termasuk tidak terlalu panjang namun dengan bentuk rumah-rumah berjejer dengan konsep Georgian dan penuh warna warna menjadikan jalan ini sebagai jalan yang paling instagramable di Edinburgh, jadi buat anda para Tiktokers atau Instagramers jangan lupa untuk berfoto di jalan ini

Coba perhatikan tanda X yang diberikan pagar itu, disitulah terjadi kejahatan kemanusiaan di era abad ke 16 itu

Di ujung jalan Victoria Street kita sudah sampai di Grass Market, saat ini tempat ini merupakan tempat hiburan malam paling yahud di Edinburgh. Tapi awalnya ini adalah tempat seperti pasar rumput yang menjual rumput untuk hewan ternak warga seperti kuda dan keledai. Selain itu yang cukup menyeramkan adalah sang guide bercerita di sini dulu pernah terjadi kejahatan kemanusiaan pada abad ke -16 dimana warga Skotlandia yang pindah agama dari Katolik ke Protestan harus dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup tepat di tanda X yang diberikan pagar di Grass Market ini, terutama pada masa Ratu Mary Stuart of Scotts, sedih sekali memang mendengarnya. Dan kalau ikut tour tentang Hantu di tempat ini ada beberapa tempat angker nya yang bisa dijadikan uji nyali, bahkan pernah ada warga lokal yang sering seperti dilempari batu kecil ketika baru pulang dari pesta di salah satu pub di malam hari di sini. Seram juga ya. Pada abad ke 16 juga orang-orang sekitar pada saat menyaksikan pembakaran selalu melempari dengan kerikil ke arah tersangka yang diberikan hukuman itu, apa sang hantu menirukan hal itu ya? Entahlah. 

Greyfriars Bobby

Tempat terakhir yang kami kunjungi dengan walking tour adalah Greyfriars Bobby. Masih pada ingat tidak dengan film Walt Disney berjudul yang sama tahun 1961  yaitu Greyfriars Bobby. Film nya itu sedih sekali, dan kurang lebih menceritakan tentang kehidupan si Bobby anjing lucu yang menjadi anjing penjaga makam Greyfriars Kirkyard. Ya Greyfriars Bobby adalah makam yang nama aslinya adalah Greyfriars Tolbooth & Kirk kemudian menjadi Greyfriars Kirkyard, dimana ini merupakan tanah wakaf Ratu Mary Stuart of Scotts untuk menjadi tanah pemakaman umum warga Edinburgh sejak tahun 1500 sehingga di makam ini ada yang batu nisan nya mencapai umur 400 tahun dan merupakan salah satu makam tertua di dunia.

Pemakaman Greyfriars Kirkyard yang menjadi tempat wisata di Edinburgh

Kembali dengan kisah Bobby di film Walt Disney. Jadi begini ceritanya, ada seorang laki laki tua yang punya anjing bernama Bobby, karena kemiskinan akhirnya dia mau bekerja menjadi penjaga makam di Greyfriars Kirkyard, apalagi menurut guide dulu sangat dibutuhkan sekali namanya penjaga makam sebab ada semacam skandal pencurian jenajah di tahun 1800 an apalagi jenajah tersebut biasanya dijual ke para akademisi terutama untuk jadi bahan uji coba kelas Anatomi di Fakultas Kedokteran di University of Edinburgh, namun menurut guide sang universitas dengan nama besarnya tidak pernah mengakui hal tersebut dan memang secara hukum tidak pernah terbukti atau memang ditutup tutupi itulah sekilas skandal nya. Namun sejak adanya pencurian jenajah maka setiap tanah makam ada dibuat semacam jeruji yang fungsinya agar semakin sulit untuk mengambil jenajah karena kalau pakai jeruji akan berisik, dan tentunya mulai diberlakukan nya penjagaan makam oleh para penjaga makam. Kembali lagi  ke Bobby, jadi sang penjaga makam bekerja dan biasanya membawa sang anjing jenis Skye Terrier ini, kemudian setelah bertahun tahun kemudian sang penjaga meninggal dunia, dan beliau dikuburkan di makam ini,  tapi setelah meninggal si Bobby tetap ingat dengan majikan nya dan selalu mencari cara setiap pagi sampai sore ke makam Greyfriars Kirkyard, sehingga walaupun sudah dibawa pulang oleh keluarga nya tapi dia tetap setiap harinya datang ke makam ini betul betul sebuah cerita kesetiaan anjing yang luar biasa sama seperti Hachiko di Jepang. Sampai akhirnya Bobby meninggal dunia tahun 1872 dan ada dimakamkan di Greyfriars Kirkyard.

Jika keluar dari makam nanti ada persimpangan jalan dimana ada dibangun patung Bobby untuk menghormati Greyfriars Bobby
Makam di sini terkenal dengan nisan gantung nya seperti di foto ini, tapi nuansa serem tetap terasa sih apalagi kalau malam hari ya

Selain kisah Bobby yang difilmkan di Disney. Ada kisah supernatural di balik makam ini yaitu kisah poltergeist di makam George Mackenzie , dimana pada tahun 1998 ada seorang homeless yang tiba tiba masuk pengen tidur di makam dan konon katanya arwah Mackenzie terbangun dan melakukan aksi brutal seperti pencakaran dan pemukulan kepada si homeless tadi, lumayan serem ya denger nya. Jadi pesan sang guide kalau ke makam ini harus menghormati para nisan dan sebaiknya tidak usah usil seperti tidur di makam, buang sampah, atau buang botol bir, atau pegang pegang nisan segala harap dicatat ya kalau anda mau kemari hati hati.

Ini dia makam George Mackenzie yang terkenal dengan kisah poltergeist di tahun 1998 untuk memfoto ini saja awalnya aku takut tapi akhirnya memberanikan diri dengan jarak yang cukup jauh soalnya merinding juga loh di sekitar makam ini

Dan satu lagi adalah kisah Harry Potter dari si penulis luar biasa abad ke 20 JK Rowling yang kabar nya mendapat inspirasi nama Tom Riddle yang menjadi Voldemort dari salah satu nisan bernama Thomas Riddell di makam ini. Bisa bisa nya ya si JK tiap sore datang habis kerja ke makam ini, kata si Guide JK sangat menyukai arsitektur makam dengan nisan mengantung yang keren sekali dan tiba tiba saja dia menemukan sebuah nama unik yang dia sadur ke dalam buku Harry Potter

Nah pas lagi keliling akhirnya si guide menunjukan ke saya makam Thomas Riddell yang jadi inspirasi si Rowling dalam membuat nama Tom Riddle

Tur selesai pukul 1 Siang, perjalanan dengan free walking tour ini sangat menarik karena bisa ada panduan tentang sejarah kota dibalik keindahan kota ini. Tur diakhiri dengan membagikan kantong, bukan buat dibawa pulang ya tapi untuk ditaruh uang tips yang menurut kalian sepadan dari apa yang sudah dirasakan sepanjang tur. Demikian kisah hari pertama di Edinburgh yang berakhir dengan makan siang di dekat restoran halal dekat George Elliot School.

Menurut aku sebagai microtraveler, kota Edinburgh cukup dijelajahi selama 1 hari tapi jika kalian ingin lebih detail seperti masuk ke museum dan lain nya maka waktu satu hari tidak cukup dan bahkan seminggu juga tidak cukup, Jadi menurut saya tips nya adalah untuk menjadi microtraveler anda sebaiknya ikut free walking tour karena dengan hanya 3 jam kurang lebih 60% destinasi utama dari kota Edinburgh dapat ditempuh dengan baik 

Nantikan kisah lanjutan tentang Skotlandia ya karena selain di Edinburgh saya juga ada ikut sebuah tur ke Highland dan juga sekaligus mampir ke Rosslyn. Oleh sebab itu terus menjadi pembaca budiman di blog ini ya, dan jangan lupa beri tanda like atau berikan komentar jika ada pertanyaan. Tetap sehat dan sampai jumpa

Ferdi Cullen selfie di depan Edinburgh Castle

Ferdi Cullen

Published by

ferdicullen

Hi my name is Ferdi, you can call me Ferdi Cullen. When I was a little boy I want to become a diplomat who can travel the world. However, my passion for technology is more powerful so I become one of an employee in telecommunication company in Indonesia. I believe with digital technology we can travel the world easier, and I already made it, 23 countries so far until 2017 and still counting. Recently, in 2018 I Live in Seattle, yes I'm a Seattleites and I'm ready to travel as a micro traveller around the US just stay tuned for my stories. If you want to contact me please don't hesistate to call me deen.froesson27@gmail.com Ferdi Cullen Seattle

One thought on “Edinburgh Kota Seribu Kastil Part 2”

Leave a comment