Kellies Castle/Kellie’s Folly, Batugajah, Malaysia Maret 2017
Kellie’s Castle atau yang saya sebut Kellie’s Folly (lebih enak sebutan ini), sebagai salah satu destinasi wisata di Ipoh Malaysia, ternyata masih belum banyak orang yang mengetahui tentang bagaimana sebenarnya istana berarsitektur Moorish peninggalan salah seorang pengusaha Inggris di Malaysia yaitu William Kellie. Dengan tujuan agar bisa menjadi referensi bagi yang ingin mencari hal baru dalam berwisata ke negeri jiran ini maka saya menulis kisah saya berikut. Mari kita lihat kisahnya.
Perjalanan menuju ke Kellie’s Folly termasuk perjalanan yang cukup melelahkan ada beberapa cara yang bisa anda lakukan, apabila anda berada di Ipoh maka bisa sekalian mengunjungi tempat ini dengan naik taksi dan lumayan mahal sih yaitu sekitar 100 RM pulang pergi tapi bisa ditawar kemudian saya pilih cara yang paling ekonomis walau tidak murah juga yaitu dengan naik kereta KTM salah satu kereta cepat di KL Sentral ke stasiun Batu Gajah.
Dengan metode go show saya pun mengantri di loket KTM yang terletak lantai 2 KL Sentral Station, nah yang saya tidak sangka adalah ternyata sangat ramai sekali antrian nya sekitar menunggu kurang lebih 1 jam baru saya berhasil dipanggil untuk membeli tiket di kounter tiket yang tersedia. Jadi sistemnya sama seperti ketika kita antri di bank, akan ada petugas yang memberikan nomor antrian dan kita akan dipanggil sesuai dengan nomor antrian kita masing-masing. Dengan harga tiket kereta dengan waktu terkini yaitu pukul 11 siang namun dengan tarif yang sedang yaitu 58RM pulang pergi saya akhirnya memperoleh tiket saya dan saya pun bergegas menuju ke Peron keberangkatan.
Naik kereta KTM ini ternyata nyaman banget loh, perjalanan saya yang kurang lebih 2.5 jam jadi tidak begitu terasa dengan pemberhentian terakhir adalah Ipoh. Saya memilih berhenti di stasiun Batugajah dan bukan Ipoh karena menurut beberapa reviewer bahwa stasiun ini paling dekat ke Kellie’s Folly tadi. Stasiun Batugajah ini begitu sepi dan saya memutuskan untuk naik Taksi, hanya terdapat satu buah taksi di luar setelah menanyakan kepada sang supir akhirnya dia bersedia membawa saya pulang pergi dari Kellie’s Folly ke Stasiun kembali sekitar sorenya dengan tarif 30 RM.
Dan sampailah saya setelah kurang lebih 5-7 menit perjalanan dengan taksi, sang supir pun memberikan saya kartu nama dia bilang nanti kasih tau saja ya sama kaunter tiket agar menelepon saya balik dan menjemput kamu, baik banget rupanya si supir ini. Sekilas saya melihat Kellie’s Folly ini begitu takjub gak nyangka kalau istana ini ternyata adalah Uncompleted Castle alias istana yang tidak berhasil terealisasi pembangunanya alias gak selesai dibangun. Dari jauh seakan-akan menurut saya istana ini sudah menjadi tempat tinggal dari para Raja dan Ratu Eropa sana.
Setibanya setelah saya sampai di sini saya pun mengunjungi kaunter tiket, kebetulan memang tempat ini sepi sekali apakah mungkin karena belum banyak yang tau juga ya jadi memang lebih leluasa bagi saya untuk eksplore istana ini. Tempat ini buka dari jam 09.00 AM sd 18.00 PM, sedangkan harga tiket masuknya tidak terlalu mahal hanya 5RM untuk saya yang wisatawan asing sedangkan bagi warga lokal hanya 4RM. Ada jembatan kecil sebelum kita menyeberang ke istana, ada dua tempat yang bisa dilihat dari tempat ini. Pertama adalah Kellies Castle ini sendiri yang terdiri dari 4 lantai, dan kedua dibelakang istana ini terdapat rumah besar yang dulunya adalah milik William Kellies yang disebut Kellas House.
Jadi siapa tokei bernama William Kellies ini, berdasarkan infographic yang tertera di dalam istana, William Kellie adalah seorang pengusaha perkebunan yang sangat sukses di Malaysia, beliau berasal dari Scotlandia. Beliau telah merantau ke Malaysia sejak tahun 1890 dan nasib baik memang berpihak kepada nya. William Kellie sukses besar, dan dia berniat untuk membangun sebuah istana yang dia dedikaskan untuk istrinya bernama Agnes seorang wanita dari British. Hmm sekilas jadi mirip kisah Taj Mahal di India ya, dimana lambang cinta dibuat dalam sebuah bangunan. Kenapa begitu rupanya sang tokei ini sudah pernah ke India sebelum ke Malaya, dan bahkan arsitektur dari istana ini direncanakan dalam bentuk arsitektur Moorish yaitu sejenis arsitektur yang mencerminkan istana Kerajaan Mughal di India.
Pantesan saya juga bingung kenapa begitu banyak pintu dan jendela yang berbentuk kubah seperti yang biasa dalam istana Alhambra di Granada Spanyol, mau lihat kisah saya di Alhambra berikut linknya. Berikut gambar yang saya kutip dari web pariwisata Ipoh dimana istana ini seharusnya punya kubah besar di sisi kanan dan kirinya nah kalau sudah ditambah dengan ornamen ini sudah pantas banget Moorish style nya terlihat jelas.
Mr. Kellie’s memulai pembangunan istana ini tahun 1915 dengan mendatangkan langsung tenaga ahli dari Madras India. Pada masanya proyek ini merupakan salah satu proyek yang sangat besar, mulai dari satu-satunya istana yang akan dibuat lapangan tenis, kemudian adanya konstruksi dari lift pertama di Malaysia, yup lift atau elevator pertama di Malaysia dikonstruksikan di bangunan ini namun sayangnya tidak terealisasi namun bentuk rangkanya masih ada sampai dengan saat ini. Hal yang menyebabkan tidak selesainya bangunan ini adalah karena Mr. Kellies meninggal dunia pada tahun 1926 saat perjalanannya ke Lisbon Portugal, dimana beliau terkena Pneumonia, dan kabarnya perjalanan beliau adalah untuk membeli lift yang akan digunakan di Kellies Castle tersebut. Selang beberapa waktu setelah meninggalnya Mr. Kellies, sang istri Agnes dan putra putrinya pun memilih meninggalkan Malaysia dan menjual semua harta mereka serta kembali ke British.
Bangunan ini mempunyai 4 lantai, lantai pertama berisi ruang tamu dan di sini ada berbagai replika furnitur yang mengambarkan sebuah ruang tamu bangsa Eropa. Di sebelah ruang tamu terdapat sebuah ruangan yang berisi infographic yang menjelaskan bagaimana kisah perjuangan dan perjalanan hidup Mr. Kellies. Selain ruang tamu di lantai satu juga terdapat altar gereja kecil tempat keluarga berdoa. Selain itu terdapat juga ruangan untuk membaca dan ruangan serbaguna. Dan yang terakhir adalah Dining Hall dengan dapur di ujung belakangnya.
Ruangan lantai dua didominasi oleh begitu banyak kamar terdapat 1 kamar utama, dua kamar anak, dan satu kamar tamu. Lantai 3 terdapat 2 kamar tamu lagi dan tentunya Lift ya alat pengangkut manusia ini diciptakan untuk membawa tamu dari lantai 1 ke lantai 3, sedangkan lantai ke 4 merupakan tempat untuk berpesta jadi seperti rooftoof party mungkin yang dimaksud, pemandangan di lantai 4 ini juga sangat bagus. Namun buat anda yang berkunjung harap berhati-hati selalu ya karena sepertinya saya lihat safety standard di bangunan ini belum lengkap jadi salah injak bisa jatuh kita apalagi khusus di lantai 4, perhatian banget untuk hal ini terutama buat yang bawa anak kecil ke lokasi ini. Be Careful ya guys.
Rumor dan legenda pun banyak melatarbelakangi kisah istana ini. Pertama adalah rumor tentang pandemik flu yang dulu melanda Batugajah, yang sempat banyak membuat para pekerja meninggal dunia, akhirnya guna menghentikan flu ini dibangun sebuah kuil Shri Mahriaman tidak jauh dari tempat ini kurang lebih 500 M dan uniknya di kuil ini ada patung Mr. Kellies loh yang memang sengaja dibangun oleh para pekerja India atas dasar rasa terima kasih karena sudah membangun kuil di wilayah ini. Selang setelah kuil dibangun wabah tersebut pun berhenti.
Rumor berikutnya adalah karena istana ini tidak berpenghuni, istana ini pun terkenal berhantu, bahkan ada sebuah acara reality show yang berasal dari Canada tahun 2000 an semacam acara Dunia Lain jika di Indonesia yang melakukan ajang uji nyali di tempat ini. Hasil yang mereka dapatkan adalah mereka melihat Mr. Kellies berjalan di koridor bangunan ini, silahkan anda percaya atau tidak.
Kellas House yang merupakan bangunan terletak di belakang dari Kellies Folly ini juga tidak kalah menarik dikunjungi. Walaupun hanya tinggal bangunan tembok saja namun rumah awal keluarga Kellies ini sangat menarik dilihat. Ada beberapa unsur bangunan yang menarik perhatian saya, pertama adalah Italian Marble, sebagai salah seorang warga Eropa nampaknya Mr. Kellies ini punya selera yang sangat tinggi, untuk menghias kamar mandi Mr. Kellies menggunakan keramik dari Italia dan saat ini masih bisa kita lihat di salah satu reruntuhan rumah ini.
Kedua adalah tungku memasak yang terdapat di dapur menarik sekali masih terlihat jelas bahwa batu-batuan ini adalah sebuah oven yang siap melayani seluruh keluarga Kellies. Ketiga adalah akses terowong bawah tanah yang merupakan sebuah terowongan rahasia yang rumornya adalah bisa sampai ke Kuil Shri Mahriaman yang dibangun Mr. Kellies tersebut. Keperluan terowongan rahasia ini adalah agar memudahkan pekerja India melakukan peribadatan dan kembali lagi bekerja di lahan dan rumah Mr. Kellies.
Ada satu hal yang menarik tentang istana ini yaitu tempat ini pernah jadi tempat syutingnya film Anna and The King tahun 1999 yang diperankan oleh Jodie Foster dan Chow Yun Fat loh, kabarnya film itu syuting di negeri Malaysia yaitu Ipoh sehubungan dengan tidak diperbolehkan nya syuting di negeri Siam wah menarik sekali ya tempat ini.
Hantu, lambang cinta, dan simbol kekuasaan apapun itu yang melambangkan istana ini menjadikan nya begitu menarik dan bagi anda yang hobi fotografi saya yakin pasti akan sangat suka dengan nuansa di istana ini begitu indah dan banyak spot yang unik. Anda tidak perlu guide kalau kemari karena setiap ruangan sudah diberikan informasi dalam Bahas Melayu dan Inggris yang dikemas dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti sehingga kita bisa mengetahui apa arti masing-masing ruangan.
Demikian kisah saya di Kellies Folly sebutan favorit saya untuk Kellies Castle dari Batugajah Malaysia
Ferdi Cullen