10 CARA TRAVELING BERUBAH DI 2020

Hola World,

Selamat Tahun Baru 2021, dan sangat bahagia sekali bagi Anda yang telah mencapai tahun 2021 dengan aman dan sehat. Semoga sukses selalu dan jangan lupa untuk terus membaca blog ini sekedar mendengarkan kisah kisah dan opini saya Ferdi Cullen.

Tahun baru di bulan baru Januari 2021 ini, sedikit kita flashback betapa sulitnya kondisi traveling dan semua ekosistem Traveling. Ekosistem Traveling yang terdiri dari Penerbangan, Perhotelan, Pariwisata, Restoran/Cafe, Tour Guide, sampai pembuat souvenir merasakan gegap nya kondisi di tahun 2020 ini. Karena proses perjalanan begitu rutin sehingga orang-orang di era pra-pandemi jarang berkonsentrasi pada betapa fundamentalnya proses tersebut sebagai pergerakan manusia dengan jumlah besar, kecepatan tinggi, dan biaya yang relatif rendah mendukung ekosistem ini. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), penurunan pariwisata internasional selama sisa tahun 2020 dapat diterjemahkan menjadi $ 910 miliar menjadi $ 1,2 triliun pendapatan yang hilang untuk industri dengan segala macam lockdown dan penutupan border membuat sedikit demi sedikit ekosistem ini menjadi terpuruk. Namun di tengah sulitnya situasi yang terjadi, jangan pernah lupakan yang namanya inovasi sangat bekerja di sini. Banyak sekali yang bisa kita lakukan dan pikirkan untuk mengatasi kondisi saat ini, mulai dari merebaknya virtual tour, dan beberapa pemanfaatan teknologi untuk kebutuhan wisata, ditambah aspek paling penting yaitu sanitasi dan kebersihan. Mari kita lihat apa saja 10 hal yang merubah cara kita melakukan perjalanan selama 2020.

  1. Travel Insurance is a must

Mungkin sebelum adanya pandemi, travel insurance bukan menjadi hal pokok, tapi tetap untuk keselamatan kita apalagi di negara tujuan kita memerlukan travel insurance yang akan memberikan jaminan biaya dalam penanganan kesehatan kita

Dari berbagai sumber, beberapa traveler yang melakukan perjalanan pada masa pandemi membuktikan betapa pentingnya Travel insurance saat ini. Bahkan sales travel insurance meningkat sangat tajam pada tahun 2020 sebesar 500 persen pada pertengahan 2020. Permintaan asuransi perjalanan memberikan jaminan terhadap pembatalan perjalanan, perlindungan medis menjadi biaya yang berpotensi besar yang ingin dilindungi oleh para traveler. Apabila terjangkit penyakit selama perjalanan bisa menghabiskan biaya sangat besar, terutama jika evakuasi medis diperlukan. Akibatnya, banyak perusahaan asuransi sekarang juga menawarkan perlindungan medis untuk Covid-19, menjadikan Travel insurance dalam traveling is a must tidak bisa ditawar lagi.

2. Mobile Check in is a dream come true

Mungkin sebelum pandemi, kita sudah biasa melihat hotel meluncurkan inisiatif digital, seperti check-in seluler dan kunci digital. Aplikasi check-in dan self check in dengan door-key yang merupakan traditional way telah diterapkan selama beberapa tahun terakhir, tetapi kecepatan transformasinnya menjadi mobile check in secara sempurna bisa dikatakan di tahun 2020 ini.

Dampak positifnya adalah kita dapat menyelesaikan prosedur check-in dan check-out secara digital. Tanpa harus antri, belum lagi kalau kita tiba di suatu kota pada tengah malam. Walaupun self check in sudah biasa sebelum pandemi, tapi terkadang belum sempurna, dan dengan konsep mobile check in, tingkat pelayanan hotel menjadi jauh lebih baik.

3. Goodbye for Overtourism

Sudah menjadi permasalahan umum di setiap negara yang populer dengan wisata yaitu Overtourism. Saya merasakan overtourism yang paling parah saya rasakan adalah pada saat Summer di Prague, dimana di Charles Bridge penuh sesak dengan orang orang yang begitu bersemangat menikmati keindahan Prague saat itu. Namun hal ini juga menjadi kekesalan warga lokal, dimana sepertinya mereka jadi tidak bisa menikmati keindahan dari kota mereka sendiri.

Dan di era pandemi doa warga lokal bisa dikatakan terkabul, overtourism akhirnya berakhir dan banyak pemerintah membuat kebijakan terkait dengan pembatasan jumlah pengungjung 25-50% per tempat wisata. Jadi setelah habis pandemi, ucapkan selamat tinggal dengan overtourism kedepan nya pembatasan pengunjung akan tetap diberlakukan, sehingga kita tetap nyaman dalam berwisata yang merupakan salah satu hal yang positif.

4. Domestic Travel

Berdasarkan hasil riset dari squaremouth.com. sejalan dengan perjalanan internasional tidak bisa dilakukan terjadi peningkatan dalam perjalanan domestik. Pilihan perjalanan internasional sangat terbatas sehingga para pelancong mungkin malah melakukan beberapa perjalanan yang lebih pendek ke dekat rumah sebagai cara untuk menyegarkan diri. Ini juga merupakan kesempatan untuk menemukan permata tersembunyi di lokasi yang lebih kecil, yang bisa jadi menyenangkan dan tak terlupakan.

Untuk Indonesia sendiri, banyak sekali hidden gem yang belum tersentuh sama sekali oleh para turis. Dan ada beberapa yang punya keindahan yang tidak kalah dengan negara-negara luar. Perjalanan domestik ini menurut travelpulse menyelamatkan pariwisata di semua negara. Jadi walaupun tidak bisa jalan jalan ke Eropa atau Amerika, mari kita coba eksplorasi tempat tempat menarik yang ada di sekeliling kita.

5. Suprise Deal in Hotel

Sejalan dengan pandemi, perhotelan sebagai bagian dari ekosistem traveling adalah yang kedua paling merasakan dampak dari pandemi setelah penerbangan. Banyak hotel yang menjadi kosong dan okupansi nya sangat kecil. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi hotel, selain seperti pada nomor 2 mereka mencoba teknologi dengan mobile check in atau berusaha mematuhi protokol kesehatan agar bisa mendapat kepercayaan kembali dengan para pengujung.

Namun selama pandemi banyak hotel memberikan berbagai fasilitas tambahan tanpa biaya tambahan yang menurut saya merupakan sesuatu yang sangat baik di tahun 2020. Fasilitas yang mereka berikan beragam, dimana fasilitas ini biasanya diperoleh dengan biaya tambahan tapi sekarang tidak misalnya Free Breakfast, Late Check In, Free Dinner, bahkan sampai ada hotel yang memberikan gratis menginap di hari pertama apabila ada pengunjung yang menginap lebih dari 3 hari wonderful bukan.

6. Longer in Destination

Untuk nomor 6 ini, merupakan bagian dari pengabungan untuk noomor 3-5, dimana dengan semakin sedikitnya orang di tempat wisata, ditambah dengan traveling secara domestik di tempat yang sudah kita kenal, dan ada banyak promosi di hotel menjadikan traveling saat ini akan menjadi lebih lama dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut travelpulse, dimana biasanya orang Amerika hanya rata-rata 3-5 hari melakukan traveling sekali jalan, tapi sejak pandemi traveling dilakukan 7-8 hari.

7. Rebound in Nature

Lockdown dan sedikitnya manusia yang berada di luar rumah mereka, sedikit banyak telah memberikan ruang bagi alam untuk berkembang. Pada awal pandemi, saya sering membaca betapa hewan hewan yang selama ini bersembunyi kemudian datang ke kota, yang paling saya sukai adalah seekor coyote yang viral di Amerika dimana binatang tersebut tampak sedang melintas di taman dengan pemandangan Golden Gate Bridge San Fransisco, yang mana sebelumnya taman itu penuh sesak dengan turis yang ingin mengabadikan foto bersama sang jembatan yang majestik. Selain para hewan banyak warga lokal juga merasakan udara yang lebih segar dan bersih, juga berkurangnya tingkat kemacetan di dunia.

8. The Rise of Road Trip

Pandemi telah merubah pola pikir beberapa orang di dunia dan mereka menghindari perjalanan dengan menggunakan pesawat, saat ini sedang tren untuk Road Trip. Road trip adalah kita menjelajah ke sesuatu tempat sendirian menggunakan moda transportasi yang sifatnya private seperti dengan menggunakan mobil sendiri. Bahkan di Amerika terjadi peningkatan dalam Road Trip dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu kendaraan khas Amerika untuk Road Trip bernama RV menjadi tren karena RV bisa mengangkut lebih banyak orang atau bahkan keluarga sehingga traveling bersama keluarga menjadi lebih menyenangkan

9. Workcation

Sejalan dengan Work From Home yang diterapkan oleh berbagai perusahaan di dunia. Semua karyawan bisa menjadi digital nomad, bekerja sambil jalan jalan karena mereka bisa bekerja dimana saja tanpa harus terikat dengan ketentuan harus kembali bekerja di kantor dalam waktu dekat, bayangkan bagaimana biasanya kita bekerja di Jakarta sekarang kita bisa bekerja sambil menikmati keindahan Labuan Bajo.

Hotel MGM di Las Vegas merupakan salah satu hotel yang pertama kali menawarkan konsep workcation ini. Dimana hotel ini memberikan fasilitas khusus untuk melakukan workcation. Nampaknya ke depan nya sudah banyak juga hotel di Indonesia yang akan mengikuti tren ini.

10. Goodbye Spontaneous Traveler

Dan yang terakhir adalah berakhirnya masa Spontaneous Traveler, jadi tipe traveler ini adalah tipe traveler yang tidak mempunyai perencanaan untuk kunjungan ke suatu tempat, hanya mengikuti sebuah naluri petualangan dan firasat. Terus terang sejak 2 tahun terakhir ini saya mulai mencoba menjadi traveler tipe ini dan rasanya sangat menyenangkan untuk mengikuti kemana saja kita melangkah tanpa harus terbebani dengan riset dan menyusun itinerary.

Namun sepertinya traveler jenis ini tidak bisa kita pertahankan karena dengan adanya pandemi apabila kita harus melakukan traveling bahkan short traveling, kita harus mulai riset semuanya, apa saja kebijakan prosedur masuk ke wilayah tersebut mulai dari di bandara keberangkatan sampai di bandara kedatangan. Belum lagi di lokasi tujuan kita harus memastikan apakah ada karantina terlebih dahulu, dan belum lagi kebijakan protokol kesehatan di museum, atau tempat wisata yang akan kita kunjugi, ditambah lagi dengan hal hal yang insidentil yang akan terjadi seperti menyiapkan travel insurance dan lain sebagainya.

Demikian 10 hal yang merubah traveling yang terjadi di tahun 2020, jadi apa menurut pendapat kalian hal lain yang berubah dari perjalanan traveling di tahun 2020. Kemudian menurut saya pribadi kebebasan traveling sangat penting untuk memulihkan pasca pandemi. Ini terlalu dini untuk prediksi jangka panjang, apakah yang akan terjadi dengan traveling di tahun 2021 tetapi ketika para traveler telah kembali ke langit menembus perbatasan untuk berpetualang kembali, mereka akan menemukan hal hal ini menjadi hal biasa yang disesuaikan dengan penerbangan baik itu mengurangi kontak pribadi, sanitasi yang ditingkatkan, pemeriksaan suhu, dan jarak sosial. Semoga saja traveling akan kembali berjaya di tahun 2021.

Selamat Tahun Baru 2021

Ferdi Cullen

Published by

ferdicullen

Hi my name is Ferdi, you can call me Ferdi Cullen. When I was a little boy I want to become a diplomat who can travel the world. However, my passion for technology is more powerful so I become one of an employee in telecommunication company in Indonesia. I believe with digital technology we can travel the world easier, and I already made it, 23 countries so far until 2017 and still counting. Recently, in 2018 I Live in Seattle, yes I'm a Seattleites and I'm ready to travel as a micro traveller around the US just stay tuned for my stories. If you want to contact me please don't hesistate to call me deen.froesson27@gmail.com Ferdi Cullen Seattle

Leave a comment