Menelusuri TEMPLE CHURCH LONDON TEMPAT IKONIK da vinci code

Hello World

Saya banyak belajar sejarah dari buku fenomenal berjudul “Da Vinci Code” dengan penulis Dan Brown. Di buku ini saya belajar tentang siapa itu Knight Templar, dan gereja suci mereka yang tersebar luas dari London, Skotlandia, Perancis, sampai Spanyol. Tulisan kali ini saya akan membahas tentang salah satu situs yang menjadi salah satu setting tempat yang diceritakan dalam buku Da Vinci Code, yang merupakan gereja suci para Templar yaitu Temple Church di London.

Lambang Ksatria Templar di depan Temple Church

Sedikit cerita tantang Sejarah Knight Templar

Knight Templar atau jika di bahasa Indonesia kan artinya adalah Ksatria Perang Salib, adalah sebuah ordo religius Katolik yang didirikan pada awal tahun 1100-an. Tujuan ordo ini adalah menjadi pasukan pengawal khusus untuk para peziarah Katolik dari tanah Eropa yang ingin berkunjung ke tanah Suci Yerusalem di Timur Tengah. Jadi pada abad pertengahan tidak seperti saat ini yang tinggal naik pesawat kemudian tiba dalam waktu 8 jam perjalanan, para peziarah harus melalui perjalanan berbulan bulan untuk sampai ke tenah suci dan belum lagi mereka menghadapi begitu banyak bahaya selama dalam perjalanan oleh sebab itu mereka memerlukan pengawalan khusus sehingga Knight Templar pun didirikan. Ordo ini didirikan langsung di Yerusalem, dimana pada tahun 1100 Yerusalem berada di bawah kekuasaan Perancis, maka Raja Baudouin II seorang bangsawan Perancis yang menjadi Raja di Yerusalem pada masa penaklukan Perang Salib 1 mendirikan Knight Templar.

Gambaran dari Knight Templar source history.com

Namun sejalan dengan waktu mereka mulai menyelewengkan kekuasaan dengan meminta upeti dengan paksa para Raja dan bangsawan di Eropa mengatasnamakan Akidah dan Iman. Ordo ini pun berkuasa selama kurang lebih dua ratus tahun sampai akhirnya ada tragedi yang sangat luar biasa mengakhiri masa kekuasaan mereka banyak teori dan spekulasi muncul di sini, mungkin ini yang membuat Dan Brown tertarik dan menjadikan kisah para Templar dalam buku-nya. Dikabarkan karena mereka mendapat upeti yang sangat besar, para Knight Templar pun menjadi sangat kaya, mereka sempat berjasa dalam bidang keuangan yaitu dengan membuat sebuah sistem keuangan yang bernama Cek atau Giro, bahkan dengan kekayaan nya ini mereka membangun gereja gereja yang indah, bahkan tidak hanya di Inggris, juga di Perancis, bahkan sampai di Timur Tengah.

Kita Kembali ke London

Berikutnya saya akan menuliskan kisah perjalanan saya di London ke salah satu gereja suci Templar yang bernama Temple Church London. Motivasi saya ke tempat ini jelas karena saya penasaran dengan apa yang diceritakan oleh Dan Brown dalam buku Da Vinci Code, dimana tokoh utama dari buku ini yaitu Prof. Langdon seorang ahli Simbologi memecahkan simbol simbol yang misterius yang ada di gereja ini. Dan seperti kisah saya di London sebelumnya, hal ini terjadi pada kunjungan saya ke London pada bulan Januari 2020 lalu. Cara untuk ke tempat ini sangat mudah anda hanya tinggal berhenti di stasiun Tube bernama “Temple Station” dan berjalan kurang lebih 15 menit dari stasiun ini.

Foto Saya dengan Temple Church akhirnya kesampaian ke tempat ini

Pantas saja Dan Brown sangat tertarik dengan gereja kuno ini, gereja ini adalah gereja tertua yang dibangun oleh Templar Knight pada tahun 1185, beberapa tahun setelah akhir Perang Salib 2 dimana mereka harus memindahkan markas besar mereka dari Temple Mount di Yerusalem ke Temple Church di London. Proses pemindahan tersebut dikarenakan setelah perang Salib 2 Yerusalem takluk di bawah Sultan Salahudin, yang menjadikan akhir penaklukan Kristen di tanah Suci dan beralih ke penaklukan Kerajaan Islam di Timur Tengah. Berikutnya, selain markas besar Templar setelah Perang Salib 2, gereja ini juga salah satu gereja tertua di London, bahkan gereja ini dibangun dengan mendatangkan seorang patriarki ortodoks dari Yerusalem, yang membuat konsep arsitekturnya mirip dengan Round Church yang merupakan gereja suci di Yerusalem (tempat Crucifixion dari Jesus Christ). Gereja ini juga menggambarkan betapa kuat nya kekuasaaan para Templar saat itu, pada tahun 1240 gereja ini didaulat menjadi markas utama para Templar di Eropa. Sejak berkuasa di Eropa melalui London, ksatria Templar membawa pengaruhnya kepada para bangsawan Eropa, mereka pun berubah dari ksatria menjadi bankir yang hanya menghitung uang bahkan saat terakhir sebelum ordo ini dibubarkan hanya 10% dari mereka yang mampu mengangkat senjata selebihnya adalah para bankir dan akuntan. Akhirnya masa mereka pun berakhir pada tahun 1340 dengan sebuah perintah eksekusi masal yang dari Paus pemimpin umat Katolik di Vatikan. Sekilas itulah sejarah kejatuhan Ksatria Templar.

Interior Temple Church di London sangat memukau mata saya

Setelah menemukan gereja ini langsung saya masuk dan membayar biaya masuk sebesar 5 pound saja. Waktu berkunjung pada pukul 10 pagi sampai jam 4 Sore hari Senin sampai Jumat, sabtu minggu tutup. Setelah membayar tiket, saya langsung terkagum dan kembali mengingat scene dalam film Da Vinci Code, ya buku ini telah difilmkan pada tahun 2006 dan merupakan film yang paling keren yang saya lihat sepanjang hidup saya walaupun film ini juga termasuk kontroversi. Adegan yang saya ingat pada saat Langdon menjatuhkan cryptex sebuah artifak yang sangat langka, pada saat itu Langdon berhasil memecahkan teka teki Da Vinci epik sekali adegan nya.

Effigy ini sangat ikonik ini adalah ciri khas gereja ini

Pada ruang pertama adalah ruang tempat peribadatan, tempat ini sempat dibombardir pada perang dunia kedua, ya gereja ini pernah dibom pada era perang Dunia Kedua namun tidak mengenai bagian ruang bulat hanya bagian peribadatan, tapi mereka kembali merestorasi gereja ini sampai tahun 1973 gereja ini kembali seperti sedia kala bahkan sempat menjadi perpustakaan dan gereja ini juga sangat terkenal dengan kelompok paduan suara nya yang mempunya segudang prestasi di dunia musik religi. Kemudian ruang tengah adalah ruangan effigy, dimana ada 9 batu marbel yang berbentuk ksatria, jika diceritakan dalam buku Da Vinci Code ini adalah makam dari Ksatria Templar, namun ternyata hal itu sudah tidak lagi, ini hanya lah effigy yang mengambarkan bahwa pernah ada ksatria Templar pernah dimakamkan di sini tapi sejak Templar dibubarkan dan dieksekusi seluruh makam dibongkar namun effigy tetap dipertahankan. Pahatan effigy ini yang menjadi daya tarik dari gereja ini, begitu detail menggambarkan baju zirah dan senjata serta perawakan masing masing ksatria Templar yang menjadi pengambaran effigy ini. Kemudian ruang terakhir di paling ujung adalah Ruang Bulat yang diklaim sebagai bentuk yang yang sama dengan Round Church Holy Sepulchre yang ada di Yerusalem. Di Ruang bulat ini tempat syuting dari film Da Vinci Code yang diperankan oleh Tom Hanks sebagai Robert Langdon.

Ini kubah yang dibuat mirip dengan Round Church di Yerusalem

Apabila kita melihat ke atas dan ke samping banyak sekali simbol simbol yang sangat misterius di gereja ini, salah satunya adalah Grosteque Head yang merupakan favorit saya. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menelusuri gereja ini hanya cukup 1 jam saja, kalau kalian bersedia ada anak tangga yang mengarah ke lantai dua, nah di lantai dua ini tempat yang bagus untuk bisa membuat sebuah foto yang lebih luas latar belakangnya. Selain itu, di tembok ditempeli infografis yang disusun melingkar sehingga bisa kita baca untuk memahami sejarah gereja secara keseluruhan, termasuk sejarah Magna Charta, oh iya sebelum adanya Da Vinci Code gereja ini terkenal dengan deklarasi Magna Charta.

Simbol wajah Grosteque Head yang menjadi ciri khas kemisterian gereja ini
Interior Gereja difoto dari lantai 2

Namun, Sayangnya pada saat pandemi, dari hasil riset saya ketika menulis tulisan ini kunjungan ke gereja ini ditutup sampai waktu yang tidak dapat ditentukan, jadi saya sedikit bersyukur sudah berkunjung ke tempat ini. Dan semoga saja pandemi segera berakhir dan gereja ini dapat dibuka lagi untuk publik khusus nya buat para penggemar Da Vinci Code, info dari pengurus gereja sejak film Da Vinci Code tahun 2006 jumlah pengunjung gereja meningkat pesat. Demikian perjalanan saya ke salah satu tempat ikonik yang selama ini dikenalkan oleh Dan Brown melalui bukunya Da Vinci Code, masih ada beberapa tempat bersejarah lagi yang diceritakan oleh Dan Brown dan saya kunjungi pada saat ke Skotlandia yaitu Rosslyn Chapel, nantikan kisah nya minggu depan

Sampai Jumpa

Ferdi Cullen

Dokumentasi adalah koleksi pribadi

Published by

ferdicullen

Hi my name is Ferdi, you can call me Ferdi Cullen. When I was a little boy I want to become a diplomat who can travel the world. However, my passion for technology is more powerful so I become one of an employee in telecommunication company in Indonesia. I believe with digital technology we can travel the world easier, and I already made it, 23 countries so far until 2017 and still counting. Recently, in 2018 I Live in Seattle, yes I'm a Seattleites and I'm ready to travel as a micro traveller around the US just stay tuned for my stories. If you want to contact me please don't hesistate to call me deen.froesson27@gmail.com Ferdi Cullen Seattle

Leave a comment